PUSDAYANEWS.COM, KENDARI – Dalam sepekan terakhir ini minyak goreng masih menjadi barang langkah. Stok minyak goreng di setiap toko cenderung kurang, bahkan terbatas.
Terkait hal ini, Tim Satgas Pangan Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang distributor minyak goreng di Kota Kendari.
Ada terdapat lima gudang yang dilakukan pengecekkan langsung yakni PT. Tunas Bakti, PT. Landipo Niaga Raya, PT. Wira Eka, PT. Wings dan PT Inti Cakrawala Citra Indogrosir Cabang Kendari.
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, dari kelima gudang distributor tersebut ditemukan stok minyak goreng yang masih terlihat kosong.
“Dari beberapa gudang kami temukan stok minyak goreng kosong seperti di gudang PT. Tunas Bakti dan PT. Wira Eka. Harga yang dijual untuk 1 liter minyak goreng bervariasi dikisaran Rp13.000 – Rp15.000,” katanya, Selasa 22 Februari 2022.
Sementara itu, saat tim satgas melakukan pengecekan terhadap ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng diwilayah Pasar Anduonohu, para pedagang menjual dengan harga Rp20.000.
Oleh sebab itu, yang menjadi kendalan dan penyebab terjadinya kelangkaan minyak goreng yaitu adanya keterlambatan pendistribusian dari pusat (pabrik) ke distributor dan jarak tempuh pendistribusian dari Pulau Jawa yakni Kota Surabaya ke Kota Kendari.
“Jarak pendistribusiannya itu yang membutuhkan waktu serta tidak adanya pengawasan dari distributor kepada toko atau retail sehingga harganya juga tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah,” ucap Ferry Walintukan.
Sehingga saat ini, beberapa toko atau mini market mengalami kekurangan stok minyak goreng, dikarenakan proses pendistribusian dari distributor mengalami keterlambatan.
Penulis: Aryani fitriana
Editor: Rin