PUSDAYANEWS.COM, JAKARTA – Pada pertemuan G20, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan menghadirkan sejumlah usaha kecil menengah (UKM) berorientasi ekspor untuk memamerkan produknya untuk menunjukan ketahanan UKM di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso mengatakan UMKM yang ditampilkan diantaranya merupakan hasil program Coaching Program for New Exporter (CPNE) atau program rintisan ekspor baru untuk menunjukan ketahanan UKM di tengah pandemi Covid-19.
“Ada 16 UKM terpilih dimana diantaranya merupakan hasil program Jasa Konsultasi yaitu CPNE. Sebuah program pelatihan berkelanjutan selama satu tahun atau bisa kita bilang inklusi keuangan kepada para UKM berorientasi ekspor yang bertujuan agar dapat melahirkan eksportir baru,” jelas Rijani dikutip dari laman resmi Kemenkeu Ri, Jumat 18 Februari 2022.
UKM berorientasi ekspor tersebut memamerkan produknya pada stand Rumah Joglo dan Rumah Minahasa di JCC, Senayan.
“Produk-produk yang dipasarkan berupa fashion, kerajinan tangan dan dekorasi rumah, hingga aksesoris,” pungkas Rijani.
Dikatakan, Kehadiran mitra binaan pada Presidensi G20 menunjukkan ketahanan UKM dalam menghadapi pandemic Covid-19.
“Kehadiran mereka (mitra binaan) menunjukan ketahanan para UKM menghadapi badai pandemi yang telah terjadi selama kurang lebih 2 tahun terakhir,” pungkas Rijani.
Sehingga, harapannya inklusi keuangan yang berkelanjutan kepada UKM dapat terakselerasi, khususnya terkait ekspor. sesuai dengan salah satu agenda finance track pada Presidensi G20 Indonesia yaitu Financial Inclusion: Digital and SMEs.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan dan sejumlah delegasi G20 tertarik dengan salah satu mitra binaan yang membawa aalat tenun bukan mesin (ATBM) yang memproduksi kain sarung.
Untuk diketahui, Program Jasa Konsultasi CPNE merupakan salah satu mandat Pemerintah melalui Undang-undang kepada LPEI untuk menciptakan eksportir baru. Program pendampingan dan pelatihan selama satu tahun ini tetap dilakukan LPEI pada masa pandemi Covid-19 dan telah melahirkan lebih dari 2.000 alumni.
Penulis: Nur Cahaya
Editor: Rin