PUSDAYANEWS.COM, KENDARI – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Yogyakarta melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, pada Kamis (9/21) kemarin.
Kunjungan Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Santoso Asrori bersama Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Agus Trimadi untuk bersilaturahmi sekaligus ingin mengetahui penyebab tingginya angka IPM Kota Kendari.
“Kami pengen tau mengapa angka rata-rata lama sekolah di Kota Kendari bisa tinggi sekali, kalau tidak salah tertinggi di Indonesia, sampai 12,5,” ungkap Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Santoso Asrori, Jumat (10/12/2021).
Selain itu, Dinas Pendidikan Yogyakarta juga menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Kota Kendari, karena Dinas Pendidikan Yogyakarta memiliki program pertukaran pelajar yang bisa dikirim keluar wilayah Yogyakarta untuk belajar tentang adat istiadat dimana mereka tinggal.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Makmur mengakui, Kota Kendari masih harus banyak belajar dari Kota Yogyakarta terkait pendidikan, apalagi banyak warga Kota Kendari yang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
Dia menjelaskan, tingginya rata-rata lama sekolah warga Kota Kendari dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, program persaudaraan madani yang digagas pemerintah dengan mempersaudarakan keluarga mampu dengan keluarga tidak mampu dalam membantu sekolah keluarga tidak mampu.
Kemudian kekerabatan di dalam masyarakat cukup tinggi dimana masih ada kebiasaan warga sebagai orang tua asuh dalam menyokong pendidikan kerabatnya.
“Di pemukim masyarakat masih kita temukan adanya orang tua asuh dimana keluarga-keluarga yang mampu mengambil tanggungjawab terhadap pendidikan keluarga tidak mampu sepeti anak tinggal dirumahnya dibiayai sekolahnya sehingga angka putus sekolah di Kendari minim sekali,” jelasnya.
Selain itu tingginya motivasi warga untuk sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti dari SMP menuju SMA sering kali terjadi kelebihan kuota. Kemudian dari SMA ke Perguruan Tinggi, sekira 30-40 persen siswa SMA di Kota Kendari melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, termasuk S2 dan S3.
“Tujuan anak-anaknya kami melanjutkan pendidikan, S1, S2 dan S3 itu rata-rata ke Yogyakarta,” ucapnya.
Faktor teladan dari tokoh masyarakat lanjut Makmur juga merupakan salah satu pendukungnya, dimana Dikmudora pernah menggagas program sultraku menginspirasi. Dalam program ini sejumlah tokoh masyarakat yang sukses menjadi pemateri di sekolah.
Makmur menambahkan, Dikmudora Kota Kendari juga siap bekerjasama dengan Kota Yogyakarta dalam program pendidikan seperti pertukaran guru atau kepala sekolah.
Silaturahmi antara Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Kota Kendari ditutup dengan saling tukar pelakat antar keduanya.
Penulis: Aryani fitriana
Editor : Rin