foto: Agung Pambudhy (detikNewsInternasional)
PUSDAYANEWS-INTERNASIONAL-Riyadh
Pemerintah Arab Saudi kini menyertakan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Sinovac Biotech ke dalam daftar vaksin yang diterima untuk masuk ke wilayahnya. Namun, ada syarat tambahan yang masih harus dipenuhi jika orang-orang yang divaksin Sinovac ingin masuk ke wilayah Saudi.
Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Selasa (13/7/2021), Menteri Urusan Agama pada Departemen Perdana Menteri Malaysia, Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri, mengatakan bahwa vaksin Sinovac buatan China kini masuk dalam daftar yang diakui untuk masuk ke Saudi.
Zulkifli menyebut hal ini sebagai kabar baik bagi mereka yang ingin menjalankan ibadah Haji dan Umroh di masa mendatang. “Mari kita semua berdoa agar urusan jemaah Malaysia yang telah disetujui untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini, bisa dimudahkan oleh Allah SWT,” tuturnya dalam postingan via Facebook.
Secara terpisah, media lokal Saudi Gazette melaporkan bahwa orang-orang yang telah disuntik dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm — semuanya buatan China — perlu menerima dosis suntikan booster sebagai prasyarat memasuki wilayah Saudi.
Syarat terbaru ini tertuang dalam pembaruan regulasi yang dirilis otoritas kesehatan Saudi dan diumumkan oleh Otoritas Jalan Lintas Raja Fahd pada Minggu (11/7) waktu setempat.
Menurut pembaruan regulasi kesehatan Saudi tersebut, orang-orang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac harus menerima suntikan dosis booster dari jenis vaksin yang disetujui otoritas Saudi, yakni vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin AstraZeneca, vaksin Johnson & Johnson dan vaksin Moderna.
Syarat lainnya yang harus dipenuhi adalah tes PCR wajib dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum kedatangan di Saudi.
Aturan baru ini diumumkan di tengah kekhawatiran bahwa vaksin Corona yang kini digunakan di sebagian besar negara berkembang tidak mampu melawan varian Delta yang mudah menular, dan hal itu mendorong beberapa negara untuk menawarkan dosis ketiga sebagai booster untuk meningkatkan imunitas. Menurut sejumlah laporan, otoritas kesehatan dari beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memutuskan untuk menawarkan dosis ketiga kepada beberapa orang yang telah disuntik vaksin Sinovac dan Sinopharm.
sumber: detikNewsInternasional